Kurniasih, X.3, SMA Negeri 1 Banyuasin I, Tahun Ajaran 2012/2013
A. Pengertian Alkohol
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga
disebut grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol
yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau
grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia
famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu
kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Dalam ilmu kimia, alkohol atau alkanol adalah istilah yang umum untuk
senyawa
organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia
sendiri terikat pada atom hidrogen atau atom karbon lain.
B. Pengertian Minuman Alkohol
Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol atau grain alcohol.
Etanol adalah
bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan
minuman beralkohol dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang
telah melewati batas usia tertentu.
C.
Asal Usul Bir (Minuman Beralkohol / Miras)
Tidak jelas benar dari mana kata bir berasal. Namun proses pembuatannya
sendiri sudah ditemukan sejak lama. Sebuah prasasti yang ditemukan di delta
subur antara sungai Eufrat dan sungai Trigis di kawasan Mesopotamia (sekarang
kawasan irak) dan diperkirakan berasal dari masa sekitar 6.000 SM, sudah memuat
gambaran tentang proses pembuatan bir. Sebuah relief yang terdapat di makam
kuno di Mesir dari masa sekitar 2.400 SM juga menggambarkan proses pembuatan
bir dengan bahan "barley" (barli), yaitu semacam rumput yang bijinya
bisa diolah menjadi bir. Sejarah selanjutnya menapak pada tahun 2.000 SM ketika
Raja Hammurabi dari Babylonia merilis resep tentang cara pembuatan dan
penyajian bir. Di Mesir sendiri, sang Fir'aun (pharaoh) juga terkenal sebagai
ahli pembuat minuman hasil fermentasi ini.
Menurut Ensiklopedi Britanica yang berasal dari Romawi bernama Pliny dan Tacticus mencatat bahwa bangsa dari suku Saxon,
Celt, Nordic dan Germanic sudah menkonsumsi sejenis bir tak berwarna (disebut
ale). Istilah ini juga berkembang diantara istilah-istilah lain di kalangan
bangsa Anglo-Saxon seperti istilah Malt, Mash, dan Wort.
Pada abad ke - 15, pembuatan bir di Jerman menggunakan teknik
fermetasi yang berbeda. Prosesnya dilakukan dengan proses fermentasi dasar,
bukan fermentasi di atas bahan bakunya. Bir yang dihasilkan disebut dengan
lager (dari bahasa Jerman: Lagern = menyimpan) karena bir pada masa itu dibuat
pada musim dingin dan membutuhkan es untuk menyimpannya pada musim panas.
Proses pembuatan bir kemudian berkembang dengan adanya kontrol yang baik
menggunakan termometer dan sakarimeter yang bis amengukur kadar gula. Dengan
paduan teknologi pembuatan es dan sistem pedinginan, pembuatan bir bisa
dilakukan pada musim panas. Tapi cita rasa bir masih juga tak bisa ditentukan,
sebab sangat dipengaruhi proses berubahnya gula menjadi alkohol oleh sel ragi.
Lalu muncullah Louis Pasteur yang berargumen bahwa walaupun semua jenis sel
ragi bisa dimanfaatkan untuk fermentasi, namun tidak semua sel ini cocok bagi
proses pembuatan bir. Sel-sel yang tertentu saja yang akan menghasilkan cita
rasa bir yang tinggi. Proses Pasteurisasi yang ditemukannya juga mampu membuat
bir menjadi lebih tahan lama, setelah memanaskan bir hingga 70 derajat celcius
agar mikroorganisma tidak aktif. Berbagai teknologi yang kemudian ditemukan
juga membuat bir yang dihasilkan menjadi seperti yang kita kenal saat ini.
D.
Proses Pembuatan Bir
Proses pembuatan bir sebenarnya sederhana saja. Prinsip yang digunakan sama
seperti pembuatan minuman keras buatan lokal Indonesia, atau seperti pembuatan
tape ketan, yaitu dengan memanfaatkan proses fermentasi. Bulir gandum (atau
sejenisnya) dibiarkan tumbuh berkecambah, kemudian dikeringkan. Proses
penumbuhan kecambah ini akan menghasilkan yang mengandung enzim amilase (yang
mampu mengubah karbohidrat menjadi gula, seperti air liur di dalam mulut kita)
yang terdiri dari alpha amilase dan beta amilase. Kemudian, Malt ini (bulir
gandum berkecambah) dihancurkan dan dicampur dengan air panas atau direbus
selama 1 - 2 jam. Setelah menjadi cairan gula, ditambahkan dengan buah hop
(yang memberikan rasa pahit). Setelah itu ditambahkan ragi. Di sinilah proses
fermentasi dimulai dengan mendiamkannya selama satu hingga tiga minggu. Gula
akan menjadi alkohol dan gas karbondioksida. Setelah itu didinginkan, diperas
dan disaring. Maka jadilah bir. Itu sebabnya, bir terkadang disebut sebagai
roti cair, sebab bahan dasar pembuatnya memang berasal dari bahan yang sama,
yaitu bulir gandum.
E.
Bahan Pembuatan
Minuman Keras / Minuman Beralkohol
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan
alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Secara umum ada dua jenis tanaman yang
sering dipakai, yaitu perasan buah (jus) dan biji-bijian, meskipun
kadang-kadang nira atau tebu juga dipakai untuk minuman beralkohol tradisional.
Perasan buah yang paling banyak dipakai adalah anggur, sedangkan biji-bijian
yang banyak digunakan adalah barley, gandum, hope dan beras.
Dalam pembuatannya bahan-bahan tersebut kemudian difermentasi. Fermentasi
adalah proses pengolahan yang menggunakan peranan mikroorganisme (jasad renik),
sehingga dihasilkan produk-produk yang dikehendaki. Jasad renik adalah makhluk
hidup yang sangat kecil, sehingga mata biasa tidak mampu melihatnya. Ia hanya
bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop.
Mikroorganisme ada di mana-mana di sekeliling kita, seperti pada tanah,
air, bahan makanan, bahkan melayang-layang di udara yang kita hirup setiap
hari. Jenis mikroorganisme ini sangat banyak. Dalam mikrobiologi pangan, kita
mengenal tiga jenis jasad renik, yaitu kapang (jamur), bakteri dan khamir
(yeast). Jamur dan bakteri lebih dikenal masyarakat karena juga berkaitan
dengan penyakit. Kalau kita terserang penyakit kulit, seperti panu, kadas dan
kurap, maka penyebabnya adalah sejenis jamur penyebab penyakit. Sedangkan
bakteri banyak menyebabkan berbagai jenis penyakit menular, seperti TBC,
Thypus, Colera, Desentri, dan sebagainya.
F.
Proses Pembuatan
Minuman Keras / Minuman Beralkohol
Proses yang hampir sama juga terjadi pada pembuatan minuman keras. Bahan
baku berupa biji-bijian tersebut ditambahkan sejenis ragi yang secara
mikrobiologis adalah sama, yaitu khamir dengan nama latin Saccharomyces
cerevisae. Khamir inilah yang mengubah pati pada biji-bijian tersebut menjadi
gula, serta mengubah sebagian gula menjadi alkohol dan komponen flavor (cita
rasa). Dari proses tersebut kemudian akan dihasilkan minuman beralkohol dengan
cita rasa tertentu sesuai dengan bahan baku yang digunakan. Lama proses
fermentasi itu akan mempengaruhi jumlah alkohol yang dihasilkannya. Semakin
lama proses fermentasi semakin tinggi kandungan alkoholnya. Dari perbedaan
biji-bijian yang dipakai dan lamanya fermentasi ini akan menghasilkan jenis
minuman keras yang berbeda-beda pula.
G.
Fermentasi Spontan
dalam Minuman Beralkohol / Minuman Keras
Ada kalanya proses pembuatan minuman keras ini tidak harus ditambahkan ragi
atau yeast dengan sengaja. Karena mikroorganisme sebenarnya ada di sekeliling
kita, termasuk di udara bebas, maka sebenarnya proses fermentasi bisa
berlangsung secara langsung, tanpa harus menambahkan ragi ke dalamnya. Proses
inilah yang dikenal dengan fermentasi spontan. Hal ini terjadi pada fermentasi
perasan buah anggur. Buah anggur yang diperas dan dibiarkan di udara terbuka,
maka dengan sendirinya akan berlangsung proses fermentasi dari mikroba yang ada
di udara. Jika proses tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun, maka mikroba
yang ada di udara secra alamiah akan terseleksi sendiri, sehingga hanya mikroba
tertentu sajalah yang dominan. Itulah yang terjadi pada industri-industri
khamer tradisional. Dalam dunia anggur, kita mengenal jenis-jenis anggur
tertentu yang disimpan di dalam peti-peti kayu. Semakin lama anggur itu
disimpan, semakin mahal pula harga anggur tersebut, karena akan dihasilkan cita
rasa spesifik yang sangat khas.
Fermentasi spontan ini bisa terjadi di mana saja, termasuk juga pada
minuman jus yang kita miliki dan kita ketahui sebagai minuman halal. Kalau kita
menyimpan jus buah yang tidak habis, maka dalam beberapa hari jus tersebut akan
mengalami fermentasi spontan dan berubah menjadi minuman beralkohol. Status hukumnya akan sama dengan minuman keras yang mengandung alkohol.
Inilah yang kadang-kadang kurang disadari oleh masyarakat. Ketidaktahuan akan
proses fermentasi spontan ini bisa saja menjerumuskan kita kepada minuman
beralkohol yang memabukkan. Hal
sama juga terjadi pada nira kelapa atau aren. Ketika masih segar, maka nira
tersebut adalah halal. Akan tetapi ketika sudah didiamkan beberapa hari
(biasanya lebih dari dua hari) maka akan berubah menjadi tuak yang beralkohol,
memabukkan dan haram. Minuman itu sering dijajakan di beberapa daerah dan
dianggap sebagai minuman halal.
H.
Efek Samping
Bila dikonsumsi berlebihan, minuman beralkohol dapat menimbulkan ganggguan
mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan
berprilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung alkohol pada sel-sel
saraf pusat. Karena sifat adiktif alkohol itu, orang yang meminumnya
lama-kelamaan tanpa sadar akan menambah takaran/dosis sampai pada dosis
keracunan atau mabuk.
Mereka yang terkena GMO biasanya mengalami perubahan perilaku, seperti
misalnya ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya, tidak mampu
menilai realitas, terganggu fungsi sosialnya, dan terganggu pekerjaannya.
Perubahan fisiologis juga terjadi, seperti cara berjalan yang tidak mantap,
muka merah, atau mata juling. Perubahan psikologis yang dialami oleh konsumen
misalnya mudah tersinggung, bicara ngawur, atau kehilangan konsentrasi. Mereka yang sudah ketagihan biasanya mengalami suatu gejala yang disebut
sindrom putus alkohol, yaitu rasa
takut diberhentikan minum alkohol. Mereka akan sering gemetar dan jantung
berdebar-debar, cemas, gelisah, murung, dan banyak berhalusinasi.
Minuman keras dibedakan
menjadi 3 golongan, yaitu:
Gol. A berkadar Alkohol 01%-05%
Gol. B berkadar Alkohol 05%-20%
Gol. C berkadar Alkohol 20%-50%
Beberapa jenis minuman beralkohol dan kadar yang
terkandung di dalamnya :
Bir,Green Sand 1% - 5%
Martini, Wine (Anggur) 5% - 20%
Whisky, Brandy 20% -55% .
I. Dampak Positif
Minuman keras dapat memberikan manfaat jika diminum dalam dosis
yang sesuai dan tidak berlebihan.
Beberapa
dampak positif minuman keras :
1.
Wine
Dengan dosis segelas anggur per hari, Bagi para wanita, wine dapat
menaikkan tingkat estrogen, yang memperlambat kerusakan tulang serta mengurangi
resiko mati muda hingga 33%. Sedangkan bagi para pria, wine mampu mengurangi
resiko terjadinya kanker prostat. Bagi tubuh kita, wine mampu menghadang
penyakit terhadap tubuh kita, smeisal stroke, batu ginjal, jantung korener,
diabetes dan kanker saluran pencernaan bagian atas. Wine juga dapat mencegah
kolesterol, karena bisa membakar kalori yang dapat membentuk lemak
2.
Beer
Bir umumnya dibuat dari gandum yang difermentasikan dan dapat
mengurangi resiko penyakit jantung. Sedangkan bir beralkohol rendah dapat
digunakan sebagai anti kanker bila diminum secara teratur. Satu setengah gelas
bir per hari dapat meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi resiko
diabetes dan batu ginjal. Selain itu protein di dalam bir mampu melindungi otak
atau ancaman Alzheimer dan serangan kanker payudara pada wanita.
3.
Vodka
Manfaat yang dimiliki vodka sebagian dapat mempercantik kulit
wajah maupun kepala. Untuk mengecilkan pori-pori dapat membubuhkan vodka pada
kapas dan cukup ditepuk-tepuk ke wajah. Sedangkan bagi anda yang berketombe
dapat mencampur beberapa sloki vodka pada botol shampoo anda. Dan yang terakhir
adalah untuk menghaluskan kaki dan tangan anda sebelum pedicure dan menicure,
cukup campurkan vodka ke dalam air hangat dan rendam kaki anda.
4.
Arak/Tuak
Minuman keras ini memiliki kadar alkohol yang cukup tinggi. Tuak
berkhasiat menyehatkan badan karena mengandung efek menghangatkan tubuh.
J.
Dampak
Negatif
Efek negatif
minuman keras apabila digunakan berlebihan.
1.
Gangguan
Mental Organik (GMO)
Gangguan ini akan mengakibatkan perubahan perilaku, seperti
bertindak kasar, gampang marah sehingga memiliki masalah dalam lingkungan
sekitar. Perubahan fisiologi seperti mata juling, muka merah dan jalan
sempoyongan. Perubahan psikologi seperti susah konsentrasi, sering ngelantur
dan gampang tersinggung.
2.
Merusak Daya Ingat
Kecanduan minuman keras dapat nghambat perkembangan memori dan
sel-sel otak.
3.
Oedema Otak
Pembengkakan dan terbendunganya darah di jaringan otak. Sehingga
mengakibatkan gangguan koordinasi dalam otak secara normal.
4. Sirosis
Hati
Peradangan sel hati secara luas dan kematian sel dalam hati akibat
terlalu banyak minum minuman keras.
5.
Gangguan Jantung
Terlalu banyak minum minuman keras dapat membuat kerja jantung
tidak berfungsi dengan baik.
6.
Gastrinitis
Radang atau luka pada lambung. Ini biasanya diakibatkan gara2
muntah akibat mninuman keras, karena lambung harus memompa secara paksa keluar
zat-zat adiktif yang beracun dalam tubuh.
7.
Paranoid
Karena kecanduan, kadang2 peminum sering seperti merasa kepala
dipukuli atau tidak tenang. Sehingga perilakunya menjadi lebih kasar terhadap
orang di sekelilingnya.
Akibat Penyalahgunaan Alkohol / Minuman Keras
- Gangguan Fisik : meminum minuman beralkohol banyak, akan menimbulkan kerusakan hati, jantung, pangkreas dan peradangan lambung, otot syaraf, mengganggu metabolisme tubuh, membuat penis menjadi cacat, impoten serta gangguan seks lainnya
- Gangguan Jiwa : dapat merusak secara permanen jaringan otak sehingga menimbulkan gangguan daya ingatan, kemampuan penilaian, kemampuan belajar dan gangguan jiwa tertentu.
- Gangguan Kamtibmas: perasaan seorang tersebut mudah tersinggung dan perhatian terhadap lingkungan juga terganggu, menekan pusat pengendalian diri sehingga yang bersangkutan menjadi berani dan agresif dan bila tidak terkontrol akan menimbulkan tindakan-tindakan yang melanggar norma-norma dan sikap moral yang lebih parah lagi akan dapat menimbulkan tindakan pidana atau kriminal.
Beberapa Dampak Lain Yang Ditimbulkan Oleh Minuman
Beralkohol
Penggunaan minuman beralkohol menimbulkan dampak
buruk terhadap dan merusak fungsi hati, pankreas, pencernaan, otot, darah dan
tekanan darah, kelenjar endokrin dan jantung
Dampak penyalahgunaan minuman beralkohol bagi
pelakunya:
1.
Menimbulkan gangguan
kesehatan jasmani dan rohani, merusak fungsi organ vital tubuh: otak, jantung,
ginjal, hati dan paru-paru samapi kepada kematian sia-sia yang tak patut
ditangisi.
2.
Menimbulkan biaya
yang sangat besar baik untuk membeli narkoba yang harganya sangat mahal, maupun
untuk biaya perawatannya yang juga sangat mahal, sehingga dapat membuat
keluarga orang tua bangkrut dan menderita.
3.
Menimbulkan gangguan
terhadap ketertiban, ketentraman keamanan masyarakat.
4.
Menimbulkan kecelaan diri yang bersangkutan
dan orang lain
5.
Perbuatan melanggar hukum yang dapat
menyeret pelakunya ke penjara.
6.
Memicu tindakan tidak bermoral, tindakan
kekerasan dan tindak kejahatan.
7.
Menurunkan sampai membunuh semangat
belajar adalah perbuatan menghancurkan masa depan.
8.
Merusak keimanan dan ketakwaan,
membatalkan ibadah agama karena hilangnya akal sehat.
Bagi orang tua dan keluarga:
1.
Menimbulkan bebadn
mental, emosional, dna sosial yang sangat berat
2.
Menimbulkan beban
biaya yang sangat tinggi yang dapat membuat bangkrutnya keluarga.
3.
Menimbulkan beban
penderitaan berkepanjangan dan hancurnya harapan tentang masa depan anak.
Bagi masyarakat dan bangsa:
1.
Menimbulkan beban ekonomi yang tinggi bgai
program pencegahan, penegeakan hukum dan perawatan serta pemulhan penderita
ketergantungan narkoba
2.
Menimbulkan gangguan terhadap ketertiban,
ketentraman, dan keamanan masyarakt.
3.
Menghancurkan kualitas dan daya saing
bangsa serta membunuh masa depan dan kejayaan bangsa.
4.
Berkaitan dengan peningkatan tindak
kejahatan termasuk kerusuhan, separatisme dan terorisme.
Komentar
Posting Komentar