Penentuan Kadar CO2 dan Alkalinitas di Kolam Percobaan
Determination of Concentration of CO2 and Alkalinity in Pool Experiment
Kurniasih, 05051181520030
Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya
Jl. Raya Palembang Prabumulih KM 32 Ogan Ilir Telp. 0711 7728874
ABSTRACT
Water quality is widely interpreted as physical, chemical and biological that affect the benefits and use of water for humans, either directly or indirectly. Water quality is expressed in the parameters of the physical meter (water temperature, air temperature, brightness). In addition to physical parameters there are also chemical parameters such as BOD, CO2, alkalinity and COD. This study aims to determine how the measurement of CO2 and alkalinity in the water. This research was conducted at the Laboratory of Association of Aquaculture, Faculty of Agriculture, University of Sriwijaya, Indralaya, Ogan Ilir. The sampling method is done directly from a body of water that comes from an experiment precisely at Sriwijaya University campus. The method used is sampling the water in the pond directly using the titration method on each sample. Keywords: Quality of water, CO2, and alkalinity.
ABSTRAK
Kualitas air secara luas diartikan sebagai faktor fisik, kimia dan biologi yang mempengaruhi manfaat dan penggunaan air bagi manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Kualitas air dinyatakan dalam parameter yaitu para meter fisika (suhu air, suhu udara, kecerahan). Selain parameter fisika ada juga parameter kimia seperti BOD, CO2, alkalinitas dan COD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pengukuran CO2 dan alkalinitas di perairan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Dasar Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Indralaya, Ogan Ilir. Metode pengambilan sampel dilakukan secara langsung dari badan air yang berasal dari kolam percobaan tepatnya di kampus Universitas Sriwijaya. Metode yang digunakan yaitu pengambilan sampel air di kolam secara langsung menggunakan metode titrasi pada setiap sampel.
Kata Kunci : Kualitas air, CO2, dan alkalinitas.
PENDAHULUAN
Air bersih merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, sehingga ketersediaan air bersih sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia. Pengaruh dari ketersediaan air bersih tidak hanya pada kebutuhan rumah tangga, tetapi berpengaruh pada sektor sosial, ekonomi, maupun fasilitas umum, seiring dengan tingkat pertumbuhan penduduk. Peningkatan pertumbuhan penduduk, berkaitan erat dengan terjadinya kepadatan penduduk yang mempengaruhi aktifitas, perkembangan dalam segi ekonomi, sosial, dan pengembangan fasilitas umum, sehingga tingkat kebutuhan air bersih akan meningkat pula. Namun pada kenyataannya kualitas dan kuantitas sumber air berbanding terbalik dengan peningkatan pertumbuhan penduduk, khususnya di daerah pedesaan (Nelwan, 2013).
Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan bagi hajat hidup orang banyak, bahkan untuk semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan haruslah dilakukan secara bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang. Aspek penghematan dan pelestarian sumber daya air harus ditanamkan dan diaplikasikan pada seluruh pengguna air. Air menutupi sekitar 70% permukaan bumi, dimana terdapat dalam berbagai bentuk misalnya uap air, es, cairan dan salju. Semua badan air di daratan dihubungkan dengan laut dan atmosfer melalui siklus hidrologi yang berlangsung secara kontinyu (Effendi, 2004).
Air merupakan zat yang tidak berbau, tidak berwarna dan juga tidak berasa. Air merupakan salah satu senyawa kimia yang terdapat di alam secara berlimpah-limpah. Meskipun demikian, ketersediaan air yang memenuhi persyaratan bagi keperluan manusia relatif sedikit karena dibatasi oleh berbagai faktor. Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air adalah meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan yangterus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Kegiatan industri, domestik dan kegiatan lainnya dapat memberikan dampak negatif terhadap sumber daya air, antara lain menyebabkan penurunan kualitas air. Oleh karena itu, sangat diperlukan pengelolaan dan perlindungan sumber daya air secara tepat (Effendi, 2004).
Kualitas air secara luas diartikan sebagai faktor fisik, kimia dan biologi yang mempengaruhi manfaat dan penggunaan air bagi manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Kualitas air secara umum menunjukkkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Aspek terhadap upaya penghematan dan pelestarian sumberdaya air harus ditanam pada segenap aspek pengguna air (Effendie, 2003).
Kualitas air dinyatakan dalam parameter yaitu para meter fisika (suhu air, suhu udara, kecerahan). Faktor penentu atau pengendali kehidupan flora maupun fauna antara lain suhu air terutama yang melebihi ambang batas. Didalam air perubahan suhu sangat lambat dan variasinya lebih kecil jika dibandingkan suhu udara (Odum,1993). Parameter kimia yaitu Ph, bahan organik, BOD5. Oksigen terlarut atau DO (Disolvent Oxygen) merupakan konsentrasi gas oksigen yang terlarut dalam air.
Air yang dimaksud ialah meliputi semua air yang terdapat di dalam dan atau berasal dari sumber air yang di atas permukaan tanah. Keberhasilan usaha budidaya perikanan sangat dipengaruhi oleh air karena air adalah syarat mutlak media hidup biota perairan. Kondisi suatu perairan atau kualitas airnya sangatlah menentukan keberhasilan kegiatan budidaya di perairan umum (Sopian, 2002).
Kadar CO2 bebas dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain limbah organik dan faktor biologi seperti fotosintesis dan respirasi. Kadar CO2 yang rendah disebabkan karena pada saat itu proses fotosintesis berjalan sangat cepat, sehingga kandungan CO2 yang digunakan habis. Oleh karena itu kelarutan CO2 dipengaruhi oleh laju fotosintesis dan juga laju respirasi.
Alkalinitas adalah kemampuan air untuk menetralisir keasaman perairan, atau dengan kata lain alkalinitas merupakan kemampuan air untuk mempertahankan agar tidak terjadi penurunan pH. Alkalinitas yang tinggi dalam suatu perairan disebabkan karena CO2 yang rendah. Kandungan ion-ion karbonat pada daerah ini tinggi karena terjadi hidrolisis yang besar dan akan membentuk ion-ion karbonat (Kordi, et al., 2007).
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Praktikum Fisika Kimia Perairan dilaksanakan di Laboratorium Dasar Perikanan Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya pada hari Jumat, 04 Nopember 2016 pukul 14.00 - 16.30 WIB.
Alat dan Bahan
Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini erlenmeyer, alat titrasi.
Bahan
Bahan yang digunakan terdiri dari air sampel yang berasal dari kolam percobaan, larutan NaOH 0,0227 N, indikator PP, HCl 0,02 N dan Metil Orens (MO).
Cara Kerja
a. Cara Kerja CO2
1. Tuangkan air sampel sebanyak 25 ml ke dalam erlenmeyer.
2. Lalu teteskan 3-4 tetes indikator PP.
3. Kemudian dititrasi menggunakan larutan NaOH sambil diratakan.
4. Setelah itu diamati.
5. Jika hasilnya berwarna pink tidak mengandung Co2 tetapi jika berwarna kuning mengandung Co2.
b. Cara Kerja Alkalinitas
1. Tuangkan air sampel ke dalam erlenmeyer sebanyak 50 ml.
2. Kemudian teteskan larutan indikator PP sebanyak 2 tetes.
3. Lalu teteskan larutan Metil orens (MO) sebanyak 2 tetes.
4. Setelah itu untuk titrasi teteskan larutan HCl
5. Lalu amati perubahan yang terjadi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengamatan
Kelompok
|
Sampel
|
Parameter
| |
Co2 (mg.L-)
|
Alkalinitas (mgCaCo3.L-)
| ||
1
|
Air kolam percobaan
|
32
|
26
|
2
|
Air kolam percobaan
|
31,96
|
8,8
|
3
|
Air kolam percobaan
| ||
4
|
Air kolam percobaan
|
91,89
|
44
|
5
|
Air kolam percobaan
|
59,93
|
26
|
6
|
Air kolam percobaan
|
59,93
|
40
|
7
|
Air kolam percobaan
|
19,98
|
30
|
8
|
Air kolam percobaan
|
31, 96
|
40
|
9
|
Air kolam percobaan
|
37,95
|
20
|
10
|
-
|
-
|
-
|
Kelarutan oksigen (O2) dalam air sangat dipengaruhi oleh temperatur, tekanan, udaradan gerak pada air (turbulensi). Oksigen yang terdapat dalam air ini sangat diperlukan untukkehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan air. Oleh karena itu oksigen juga sering dipakai sebagai parameteruntuk menentukan tingkat pencemaran pada air, khususnya untuk air limbah.
Menurut Harijoto dan Widjowati (1977), Perairan tawar memiliki kisaran oksigen terlarut antara 15 mg/L pada suhu 0 oC hingga 8 mg/L pada suhu 25 oC. Hal ini karena dipengaruhi oleh faktor suhu dan cuaca serta jenis organisme yang menempati perairan tersebut. Umumnya, kadar oksigen terlarut dalam suatu perairan alami biasanya kurang dari 10 mg/L.
Pada siang hari oksigen dihasilkan melalui proses fotosintesa sedangkan pada malam hari, oksigen yang terbentuk akan digunakan kembali oleh alga untuk proses metabolisme pada saat tidak ada cahaya. Kadar oksigen maksimum terjadi pada sore hari dan minimum menjelang pagi hari.
Kadar CO2 bebas dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain limbah organik dan faktor biologi seperti fotosintesis dan respirasi. Kandungan CO2 dalam air sampel sebesar 31,96 mg.L-1. Hal ini menunjukkan bahwa alkalinitas yang terkandung dalam air sampel berada di atas batas normal. Sesuai dengan Kordi, (1996) dalam Sopian (2002), bahwa konsentrasi karbondioksida bebas yang baik adalah tidak lebih dari 25 mg/L dan tidak kurang dari 10 mg/L. Karbondioksida bebas merupakan gas yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan air-renik maupun tingkat tinggi untuk melakukan fotosintesis.
Besarnya konsumsi pada phytoplankton, tumbuhan hijau faktor pendukung efektivitas sinar, kecerahan dan waktu juga berpengaruh terhadap kandungan CO2 didalam suatu perairan.
Alkalinitas yang yang terkandung dalam air sampel berdasarkan pengamatan sebesar 40 mgCaCo3.L-. Alkalinitas yang tinggi disebabkan karena CO2 yang rendah sehingga mengakibatkan alkalinitasnya tinggi. Kandungan ion-ion karbonat pada daerah ini tinggi karena terjadi hidrolisis yang besar dan akan membentuk ion-ion karbonat.
KESIMPULAN
Pengukuran sampel air yang berasal dari danau sekitar kampus Universitas Sriwijaya memiliki nilai pH yang relatif baik untuk kegiatan budidaya ikan dengan kandungan oksigen terlarut sebesar 31, 96 mg.L-1, namun memiliki kandungan karbondioksida bebas di atas batas normal yang dapat ditoleransi biota air dengan kadar alkalinitas sebesar 40 mgCaCo3.L-.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.
Effendi, H. 2004. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.
Harijoto dan Widjowati, 1977, Metode Pengambilan Contoh Air dan Pemeriksaan Bakteriologi Air, Laboratorium Kesehatan Teknik, Yogyakarta.
Kordi, K, M. Ghufran dan Andi B. T. 2007. Pengelolaan Kualitas Air Dalam Budidaya Perairan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nelwan, et all. 2013. Perencanaan Jaringan Air bersih Desa Kima Bajo Kecamatan Wori. Jurnal Sipil Statik September 2013. 1 (10): 678-684
Sopian, I. 2002. Analisis Sifat Fisik. Kimia dan Fungsional Gelatin yang Diekstrak dari Kulit dan Tulang Ikan Pari. Bogor: Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian IPB.
Komentar
Posting Komentar