Menurut Undang-Undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup dijelaskan bahwa Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya
terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan
penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan
pengendalian lingkungan hidup.
Pengelolaan lingkungan hidup yang diselenggarakan dengan asas
tanggung jawab Negara, asas berkelanjutan dan asas manfaat bertujuan untuk
mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam
rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat
Indonesia seluruhnya yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
Namun kenyataannya banyak terdapat
masalah dalam hal pengelolaan lingkungan hidup. Ada beberapa macam permasalahan
lingkungan hidup yang sering ditemukan, yaitu :
1. Permasalahan Lingkungan Alam.
Permasalahan lingkungan alam di
Indonesia terutama meliputi 6 hal, yaitu :
a. Sumberdaya Lahan
Permasalahan-permasalahan yang ada
antara lain :
1.
Bertambahnya
jumlah penduduk disertai dengan meningkatnya pembangunan menyebabkan terjadinya
pergeseran pola penggunaan lahan, seperti pergeseran dari penggunaan lahan
untuk pertanian menjadi pemukiman dan industri.
2.
Pola
penggunaan lahan tidak sesuai dengan kemampuan lahan sehingga menimbulkan
menimbulkan berbagai masalah seperti lahan kritis, hilangnya lahan pertanian
yang subur, pencemaran tanah dan lain-lain.
3.
Degradasi
lahan karena penggunaan bahan-bahan kimia untuk pertanian, dan penggunaan tanah
yang tidak sesuai dengan kemampuan dan kesesuaian lahan
4.
Turunnya
produktivitas lahan karena erosi.
b. Sumberdaya Alam
Pesatnya
perkembangan industri dan peningkatan jumlah penduduk telah memacu penggunaan
air baik berupa air tanah maupun air permukaan untuk keperluan domestik,
industri, PLTA, irigasi, dll. Hal ini merupakan ancaman bagi
ketersediaan/kuantitas air dan kualitas air. Beberapa permasalahan yang timbul
adalah pencemaran air karena limbah industri, kegiatan pertanian, penurunan
muka air tanah sehingga terjadi intrusi air laut.
c. Sumberdaya
Hutan
Kualitas dan kuantitas sumberdaya huta cenderung menurun
karena pembalakan kayu yang berlebihan oleh para pemegang HPH (Hak Pengusahaan
Hutan), kebakaran hutan, perambahan hutan, perladangan berpindah, tumpang
tindih penggunaan lahan hutan dengan kegiatan pembangunan seperti perkebunan,
transmigrasi, pertambangan, pembangunan jalan dan prasarana lainnya. Sementara
itu kegiatan-kegiatan rehabilitasi belum memadai dibanding dengan laju
kerusakan yang terjadi.
d. Keanekaragaman
Hayati
Permasalahan di Indonesia terutama karena eksploitasi yang
berlebihan tanpa terkendali terhadap sumberdaya alam di wilayah pesisir dan
lautan, seperti hutan mangrove, terumbu karang, pasir laut. Hal ini menyebabkan
degradasi ekosistem pesisir dan lautanSelain itu juga terjadi pencemaran oleh
logam berat dan tumpahan minyak.
e. Pesisir
dan Lautan
Permasalahan di Indonesia terutama karena eksploitasi yang
berlebihan tanpa terkendali terhadap sumberdaya alam di wilayah pesisir dan
lautan, seperti hutan mangrove, terumbu karang, pasir laut. Hal ini menyebabkan
degradasi ekosistem pesisir dan lautanSelain itu juga terjadi pencemaran oleh
logam berat dan tumpahan minyak.
f.
Udara
Udara merupaka bagian atmosfer yang peka terhadap pengaruh
lingkungan. Pencemaran udara akan mempengaruhi kualitas udara, cuaca dan iklim.
Peningkatan konsentrasi gas-gas akibat aktifitas manusia untuk memenuhi
kebutuhannya akan menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang menyebabkan pemanasan
global.
2. Permasalahan Lingkungan Buatan
Permasalahan yang terjadi terutama adalah kualitas
lingkungan di perkotaan yang cenderung menurun, seperti kurangnya ruang terbuka
hijau, tempat bermain anak, dan lapangan olah raga, banyaknya pemukiman kumuh,
harga tanah yang semakin mahal serta masalah yang timbul karena sampah kota dan
pencemaran.
3. Permasalahan Lingkungan Sosial
Perubahan masyarakat dari bersifat tradisional
agraris ke masyarakat era industri
(modernisasi) menyebabkan perubahan-perubahan
sosial antara lain :
a.
Perubahan pranata (pranata keluarga,
pemerintahan, ekonomi, agama, pendidikan, dan lain – lain).
b.
Perubahan Nilai (gotomg royomg, kesetiakawanan
sosial, loyalitas dan kebersamaan menjadi kebebasan, individual, materialistik,
liberal, dan kain – lain)
c.
Kenekaragaman kelompok. Berkembangnya pranata
dan niali-nilai masyarakat membawa semakin berkembangnya ragam kelompok sosial
dan kelas ekonomi
d.
Kontrol Sosial. Melemahnya kontrol sosial
dalam masyarakat dan keluarga telah banyak memunculkan masalah-masalah sosial
psikologis dalam masyarakat.
Perubahan-perubahan di atas membawa
dampak sosial budaya, yaitu munculnya kelompok-kelompok eksis (surplus) dan
kelompok-kelompok yang tersisih (tidak dapat berperan dalam pembangunan), yang
pada akhirnya menimbulkan persaingan antar kelompok, konflik kepentingan,
diskriminasi, ketimpangan sosail, makin banyaknya kelompok masyarakat yang
menjadi beban lingkungan, serta pemborosan sumberdaya alam (energi) dari
kelompok masyarakat yang surplus.
Komentar
Posting Komentar